Friday 7 October 2011

ABC


Malam terakhir tapak konvo dibuka. Di kampus UUM, konvo diadain 1 thn sekali, biasanya bulan Oktober. karena setahun sekali itulah, jadi mau ga mau mesti meriah. 1 minggu bakalan dibuka pasar malem, isinya bukan cuman barang jualan, stand2 makanan, panggung hiburan,  tapi juga ada semacam taman bermain..hehe

Seperrti biasa, tiap tahun, aku ga pernah absen buat bantu bantu di kedainya om surya, bareng anak2 lain. Seru aja, kita jadi tau gimana susahnya dapet duit, menarik perhatian pembeli, sampai akhirnya barangnya banyak yang kejual.. \o/

tokeee



Alhamdulilah, dengan bantu2 jualan, nambahin pengalaman juga buat kedepannya. banyak bgt yg dipelajari dr konsumen sini. Ada yg nanya banyak tapi gak beli, ada yang liat liat bentar langsung jatuh cinta, ada juga yang nawarnya kebangetan tapi masang muka poker face.ckck

Dan, malam terakhir, kami si penjaga2 kedai, maen bareng di tapak konvo. Komidi putar, kereta hantu, bianglala, dan lain lain. Trs poto2 deh! :D

Rame yaa 

vika-dendi-icus-dede


Malam itu Dendi juga ultah yang ke 19. HAPPY BIRTHDAY DENDI! PLEASE BE MATURE YAA!! XD



p/s : kebetulan sblm kesono, ada foto bareng BPH PPI UUM, that's why pada pake almamater.hihi                          

Thursday 6 October 2011

Pemuda itu..

Tadi siang sebelom berangkat kelas finance, aku sempetin bobo dulu. apalagi cuaca gerimis yang bikin kasur jadi adem buat ditidurin. Waktu itulah aku bermimpi..

Aku tinggal disebuah negeri antah berantah (tapi dalam mimpi tsb aku merasa itu Pakistan) disana aku seperti mahasiswi baru yang sebenernya belom ngerti environment disana. di kelas yang seperti bangunan kuno tsb, seorang lecturer perempuan mengatakan kalo dia ga suka aku. entah bagaimana ceritanya, yang pasti ketika beliau bagi bagiin kertas ke student di kelas, aku ga dia kasih. (makin random)
Pulang kelas, aku melewati sebuah kafe klasik di persimpangan jalan. Di dalam kafe itu, aku mengetahui ada seorang ibu dan anak lelakinya yang sebaya denganku, tengah menikmati secangkir kopi hangat dan beberapa potong biskuit. Aku menghampiri mereka. Tiba tiba ada seseorang yang menelpon ibu tadi, sehingga dia berlalu meninggalkan kami berdua di kafe tersebut. Dalam mimpi tsb, anak lelakinya tadi mengidap penyakit radang paru paru (?) , sehingga kalau kemana mana mesti ditemani seseorang. karena ibunya tadi pergi, anak lelaki itu panik dan menyuruh aku menemani dia disana. Akhirnya aku temani. namun, ibunya ga balik balik. sehingga si anak nelpon dan bertanya kalau boleh ga dia dan aku jalan jalan keluar kafe, awalnya si ibu kurang setuju, namun akhirnya dia membolehkan kami keluar. Senyum sumringah terpancar dari bibir si pemuda yang bisa aku bilang tampan itu. Dia berjanji akan mengajakku ke sebuah restoran tidak jauh dari sana. Aku tau dia lemah. dia sakit. sehingga sepanjang jalan aku biarkan dia merangkul pundakku sambil kami terus berjalan mengitari kota itu.

Akhirnya kami sampai disebuah tempat yang dia sebut restoran tadi. tapi mimik mukanya berubah pucat, yang tertinggal disana bukanlah restoran, melainkan puing puing bangunan kuno yang sepi, tidak ada orang disana kecuali kami berdua. Tiba tiba napasnya sesak. dia memegangi dadanya. dia berkata bahwa dia telah membuat aku kecewa. dia minta maaf. dia menangis. akhirnya aku pegang tangannya dan berkata "jangan menangis, jangan minta maaf! aku baik baik saja ". dia tetap menangis.

Alarm berbunyi. pkl 13.20. aku bangun dan bergegas solat zuhur. ada sedikit perasaan sedih ketika mengingat mimpi tsb. Aku ingin bertemu lagi dengan pemuda tsb. entah kapan..
 

Blog Template by YummyLolly.com